PendetaStefanus Liong, dari Penyembah Berhala, hingga Melayani Tuhan Yesus Ini Cara Untuk Menghancurkan Berhala Dalam Hidupmu Hingga Menjadi Abu Dalam Ulangan 4:23-24 dituliskan, "Hati-hatilah, supaya jangan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu, yang telah diikat-Nya dengan kamu dan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang oleh TUHAN, Allahmu, dilarang kauperbuat.
REPUBLIKACO.ID, JAKARTA - Pada Selasa (4/5), media Arab Saudi melaporkan pihak berwenang Arab Saudi merilis gambar terbaru Hajar Aswar. Mereka mengambil 1.050 foto menggunakan teknologi Fox Stack Panorama yang menghasilkan gambar beresolusi tinggi. Gambar 49 ribu megapiksel itu diambil selama tujuh jam dan membutuhkan waktu sepekan untuk mengedit.
IbnuAbbas mengatakan, wadd, suwa, yuguts, ya'uq dan nasr adalah nama orang-orang shalih dari kalangan kaum Nabi Nuh. Ketika mereka meninggal, syetan memberikan intuisi kepada kaumnya agar berkumpul di majelis-majelis tempat para ulama itu sering mengadakan perkumpulan dengan memasang berhala-berhala berupa gambar mereka.
Manusiamemiliki dalih saat menyembah Tuesday,7 Rajab 1443 / 08 February 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital. Indeks. Networks retizen.id repjabar.co.id repjogja.co.id. Kanal News. Politik Hukum Pendidikan Umum
Vay Tiแปn Nhanh Chแป Cแบงn Cmnd. - Akhirnya momen diskusi antar Onad dan Habib Ja'far terselenggara. Hal ini juga yang ditunggu oleh sebagian penonton setia dari mereka berdua. Dilansir dari channel youtube Deddy Corbuzier, terlihat diskusi keagamaan antara Onad dan Habib Ja'far. Onad mempertanyakan hal, mengenai fungsi Ka'bah dan keberadaan Ka'bah. "Setiap ada orang muslim bertamu bermain, pasti dia kalo melihat patung, wah nyembah patung, nyembah patung, kalo gua SMA dulu sih gitu, sebenarnya ada pertanyaan juga buat kaum muslim ya, bukannya orang Islam atau orang muslim juga menyembah ke Ka'bah yang notabenenya itu berhala, sebuah bangunan suci" tanya Onad. Baca JugaKapok Kerja Bareng Habib Jafar, Onad Takut Masuk... Onad mengungkap bahwa sewaktu ia SMA ada beberapa temannya yang ketika melihat patung, langsung memberikan statement menyembah patung. Tapi apakah berbeda hal ini dengan orang muslim yang beribadah di Ka'bah yang juga seperti berhala? tanya onad. Hal tersebut langsung ditanggapi oleh Habib Ja'far, hal yang paling mendasar secara filosofis bahwa Ka'bah memiliki arti persegi, karena bentuk dari Ka'bah itu sendiri adalah persegi. Habib Ja'far menjelaskan bahwa Ka'bah bukan merupakan tempat tinggal tuhan atau Allah SWT, namun hanya merupakan pedoman arah Kiblat untuk umat muslim beribadah sholat. Ka'bah adalah kiblat, dan soal memegang dan lain sebagainya merupakan bagian dari ritual, bukan bentuk penyembahan terhadap bangunan Ka'bah. "Ka'bah menjadi mulia karena yang maha mulia menunjuknya sebagai kiblat yang mulia, dan gak ada itu umat muslim, ini argumennya Rasyid Ridho, jadi pertanyaan ini pernah ditanyakan dan di jawab di majalah Al-Manar oleh Rasyid Ridho, Umat Islam tidak ada yang bikin miniatur Ka'bah dan ditaruh dirumahnya kemudian di sembah, atau di sajadahnya, di sajadah itu hanya dijadikan visualisasi untuk ornamen, dan sajadah ga harus ada Ka'bahnya, karena itu juga dalam Al Quran Al-Baqarah ayat 144 dijelaskan Ka'bah itu dulu bukan Kiblat, Kiblat itu di Masjidil Aqsa Baitul Maqdis, tapi Nabi Muhammad SAW sering berharap Ka'bah menjadi Kiblat, dan bentuk kecintaan Allah kepada Nabi, makanya dialihkan" jawab Habib Ja'far. Baca JugaKabah Baru jadi Kiblat? Begini Penjelasan Ambisi Putra Mahkota Muhammad bin Salman Dapat disimpulkan melalui opini Habib Ja'far bahwa Ka'bah buka merupakan berhala yang disembah oleh umat muslim, melainkan hanya sebagai arah Kiblat yang dipedomani saat hendak melakukan Sholat. Pada majalah Al-Manar, Rasyid Ridho turut memberikan argumen bahwa tidak ada umat muslim yang menjadikan Ka'bah sebagai miniatur lalu disembah dirumahnya, bahkan gambaran Ka'bah yang berada di sajadah pun hanya bentuk visualisasi sebuah gambar dan ornamen, dan di sajadah sendiri tidak diwajibkan ada gambar Ka'bah. Sejarah Ka'bah bisa menjadi Kiblat umat Muslim ketika Sholat, sudah tertera pada Al Quran 144, yang mana Nabi Muhammad SAW sangat berharap Ka'bah menjadi Kiblat, karena bentuk kecintaan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, maka yang tadinya kiblat di Baitul Maqdis Masjidil Aqso diahlikan ke Ka'bah. Sumber Youtube Deddy Corbuzier
๏ปฟ- Hubal merupakan salah satu dewa yang disembah oleh masyarakat Arab, terutama Bani Quraisy sebelum kedatangan Islam. Adapun Hubal berwujud sebuah berhala besar yang terbuat dari akik berwarna merah berbentuk patung manusia, yang ditempatkan di sisi Kabah. Berhala Hubal menjadi berhala yang paling dimuliakan seluruh kaum Quraisy dan bahkan seluruh kabilah atau suku di Arab pada masa depan berhala Hubal, seluruh kalangan, dari rakyat jelata hingga bangsawan, akan menyembah dan meminta permohonan. Baca juga Strategi Dakwah Nabi Muhammad di Madinah Asal-usul Munculnya berhala Hubal di Mekkah diawali oleh salah satu warga bernama Amru bin Luhai dari Bani Khuza' bin Luhai dianggap sebagai orang yang memelopori penduduk Mekkah untuk menyembah berhala. Diriwayatkan bahwa pada zaman dulu, Amru bin Luhai merupakan orang yang suka berbuat baik, bersedekah, dan menghormati umat agama lain. Oleh karena kebaikannya tersebut, banyak orang yang sangat mencintai Amru bin Luhai dan tidak sedikit yang menganggapnya sebagai ulama dan wali. Ketika beranjak dewasa, Amru bin Luhai pergi dari Mekkah ke wilayah Syam untuk keperluan berdagang. Ketika sampai di Syam, Amru bin Luhai melihat banyak penduduk yang menyembah berhala. Baca juga Pemindahan Ibu Kota Pemerintahan Abbasiyah dari Damaskus ke Baghdad
JAKARTA โ Jika Anda pergi ke sejumlah kawasan di jazirah Arab, maka akan menemukan beberapa daerah yang mengharamkan patung orang dan binatang. Kalaupun ada patung, biasanya berupa benda-benda mati seperti pesawat, dan sejenisnya. Gambar berupa visual seseorang mungkin masih bisa dikompromikan. Sedangkan lukisan bergambar orang secara utuh bisa ditemukan secara terbatas. Mengapa demikian? Bangsa Arab punya pengalaman panjang terkait dengan gambar dan patung, khususnya patung. Ribuan tahun lalu, Nabi Ibrahim menghancurkan patung-patung berhala saat berdakwah di sekitaran Ur atau sekitar negara Irak saat ini. Meski dibakar, Allah menyayangi Nabi Ibrahim, sehingga selamat. Maka dakwah tauhidnya terus berlanjut. Bahkan setelah wafat, dakwah Nabi Ibrahim dilanjutkan Ismail di Hijaz dan Ishaq di sekitaran Palestina dan sekitarnya. Dakwah Ismail membebaskan bangsa Arab dari patung berhala, seperti yang dilakukan bapaknya. Kemudian setelah itu, tradisi orang Arab menghormati orang baik terus hidup. Suatu ketika ada orang bernama Latta di Thaif. Dia adalah pembuat roti yang sangat dermawan. Pada musim haji, dia biasanya memasak roti berlebih. Rombongan jamaah haji biasanya datang ke Pasar Okkaz terlebih dahulu untuk berpidato dan menunjukkan kehebatan seni dan sastra. Setelah itu, mereka memakai ihram di dekat sana. Lalu Latta akan membekali mereka dengan roti. Kebaikan Latta terus berlanjut hingga dia wafat. Setelah itu, orang-orang Arab ziarah ke kuburannya untuk mendoakan dan mengenang kebaikannya. Saking cintanya kepada Latta, mereka membuatkan patung Latta untuk menghormati si dermawan. Namun lambat laun, bukan sekadar memberikan penghormatan. Mereka menyembah patung tersebut. Akhirnya orang-orang kembali menyembah patung berhala. Bahkan patung berhala berjejer di sekitar Kaโbah hingga Nabi Muhammad SAW lahir dan ketika dewasa mengembalikan orang Arab kepada tauhid. Rasulullah mengkhawatirkan tradisi patung. Beliau mewanti-wanti jangan sampai ada Muslim yang menjadi pembuat patung, karena merkea dikhawatirkan menghidupkan tradisi menyembah berhala. ุฅูููู ู
ููู ุฃูุดูุฏููุฃููููู ุงููููุงุฑู ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉู ุนูุฐูุงุจูุง ุงููู
ูุตููููุฑูููู Sesungguhnya, di antara penghuni neraka yang paling berat siksaannya di hari kiamat adalah para pelukis gambar yang bernyawa. HR Bukhari dan Muslim. Hadits itu menjadi penguat dan dasar bahwa al mushawwir alias pembuat patung akan diazab pedih oleh Allah. Seperti apa azabnya? Ini dijelaskan oleh hadits dari Ibnu Abbas ู
ููู ุตููููุฑู ุตููุฑูุฉู ููุฅูููู ุงููููฐู ู
ูุนูุฐููุจููู ุญูุชููู ููููููุฎู ูููููุง ุงูุฑูููุญู ููููููุณู ุจูููุงููุฎู ูููููุฃ ุฃูุจูุฏูุง Siapa saja yang membuat gambar manusia dan hewan, niscaya ia akan disiksa hingga ia mampu meniupkan nyawa pada lukisan yang dibuatnya, padahal selamanya ia tidak mampu memberi lukisan tersebut nyawa. Namun. Sikap Rasulullah berbeda ketika menyaksikan Aisyah, istrinya tercinta bermain patung. Rasulullah tidak marah. Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Aisyah, Ummul Mukminin; ููุฏูู
ู ุฑูุณููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ู
ููู ุบูุฒูููุฉู ุชูุจูููู ุฃููู ุฎูููุจูุฑูุ ููููู ุณูููููุชูููุง ุณูุชูุฑุฑูุ ููููุจููุชู ุฑููุญูุ ููููุดูููุชู ููุงุญูููุฉู ุงูุณููุชูุฑู ุนููู ุจูููุงุชู ููุนูุงุฆูุดุดูุฉู ููุนูุจูุ ููููุงู ู
ูุง ููุฐูุง ููุง ุนูุงุฆูุดูุฉูุ ููุงููุชู ุจูููุงุชูู. ููุฑูุฃูู ุจูููููููููู ููุฑูุณูุง ููููุง ุฌูููุงุญูุงูู ู
ููู ุฑูููุงุนูุ ููููุงู ู
ูุง ููุฐูุง ุงูููุฐูู ุฃูุฑูู ููุณูุทููููููุ ูููุงููุชู ููุฑูุณู. ููุงู ููู
ูุง ููุฐูุง ุงูููุฐูู ุนูููููููุ ููุงููุชู ุฌูููุงุญูุงูู. ููููุงู ููุฑูุณู ูููู ุฌูููุงุญูุงููุ ููุงููุชู ุฃูู
ูุง ุณูู
ูุนูุชู ุฃูููู ููุณูููููู
ูุงูู ุฎููููุงู ููููุง ุฃูุฌูููุญูุฉูุ ููุงููุชู ููุถูุญููู ุฑูุณููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุญูุชููู ุฑูุฃูููุชู ููููุงุฌูุฐููู. Rasulullah SAW datang dari perang Tabuk atau Khaibar. Kamar Aisyah terdapat kain penutupnya. Lalu, bertiup angin yang membuka ujung kain, menampakkan boneka milik Aisyah. Nabi Muhammad SAW berkata, โApa ini wahai Aisyah?โ Aisyah berkata, โIni adalah anak-anakku.โ Nabi SAW melihat di antara boneka-boneka itu seorang kuda yang punya dua sayap yang terbuat dari lembaran kain. Nabi SAW bertanya, โIni apa yang ada di tengah-tengah boneka?โ Aisyah menjawab, โKuda.โ Nabi SAW bertanya, โLalu yang di atas kuda ini apa?โ Aisyah menjawab, โDua sayap.โ Nabi SAW bertanya, โKuda punya dua sayap?โ Aisyah menjawab, โApakah anda belum pernah mendengar bahwa Sulaiman punya kuda yang punya beberapa sayap?โ Aisyah berkata, โRasulullah SAW tertawa sampai saya melihat gigi-giri gerahamnya.โ HR. Abu Dawud Guru Besar Sosiologi Agama dari Institut Agama Islam Ibrahimi Situbondo Prof Muhammad Baharun menjelaskan, hadits tentang Aisyah itu menjadi penanda bahwa hadits itu berlaku sesuai konteksnya. Konteks yang pertama, ketika al-mushawwir itu dilarang, karena Rasulullah mengkhawatirkan orang-orang Arab yang baru masuk Islam kala itu kembali menyembah berhala. โKarena itulah Rasulullah tegas melarang dan menekankan adzab bagi para al โ mushawwir atau pembuat patung,โ kata Baharun di Kantor Republika Jakarta pada Rabu 11/1/2023. Namun setelah menyaksikan Aisyah bermain dengan patung kuda, Rasulullah tidak melarang itu. Sebab Rasulullah sudah meyakini keimanan umat Islam kala itu sudah kuat. Al-mushawwir baik itu yang menghasilkan lukisan, gambar, maupun patung, tidak lagi mengajak orang untuk menyembah karyanya. Karena itu gambar berupa foto dan lukisan, juga patung, saat ini tidak menjadi masalah. Dengan catatan, jangan sampai karya seni itu diagung-agungkan secara berlebihan. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kemunduran moral dan akhlak adalah penyakit yang mengantarkan manusia ke dalam jurang kebodohan dan kebinasaan, itulah kira-kira yang tergambar di dalam masyarakat jahiliyah terdahulu sebelum Islam datang untuk memberantas kebodohan dan memperbaiki akhlak. Bangsa arab adalah keturunan Nabi Ismail as. oleh karena itu, mereka mewariskan millah dan ajaran moyang mereka Nabi Ibrahim as, yang di utus oleh Allah Swt untuk mengesakan dan menyembah-Nya sambil menjaga hukum serta menyucikan Kehormatan-Nya. Maka dari itu, sudah menjadi tradisi bangsa arab untuk selalu memuliakan Baitullah dengan penuh kesungguhan, penghormatan terhadap Ka'bah. Sepanjang peradaban dan berjalannya waktu kehidupan masyarakat arab masa lalu mulai mencampuradukkan ajaran yang mereka warisi dari Nabi Ibrahim as dengan kesesatan yang perlahan namun pasti yang mereka anut dalam kehidupannya. lambat laun kemusyrikan mulai merambat ke dalam keyakinan meraka. mereka pun mulai terbiasa menyembah berhala dan melakukan kesesatan lainnya sehingga meraka semakin jauh dari cahaya tauhid dan ajaran hanif yang di bawa Nabi Ibrahim as. dari sinilah kejahiliyahan kebodohan bermunculan, atau biasa di sebut zaman jahiliyah. kejahiliyahan tersebar luas di kehidupan mereka, sampai akhirnya lahirlah Nabiyullah Muhammad Saw. Mayoritas pakar ulama sirah menyebutkan orang pertama kali yang mengajak dan memasukkan ajaran syirik ke dalam kehidupan bangsa arab serta mengajarkan keyakinan penyembahan berhala adalah Amr bin Luhayy bin Qam'ah al- khuza'i, nenek moyang suku khuza'ah. Ibnu Hisyam meriwayatkan dan dikutip Syaikh Al-Buthy dlm Fiqh as-Sirah,hal 35, menyebutkan' Di saat Amr bin Luhay pergi meninggalkan Mekkah menuju Syam sesampainya di kawasan Moab yang termasuk daerah Balqa, ketika di daerah tersebut ditempati suku Amaliq keturunan Amlaq sebagian pakar menyebut nama Amliq bin Lawidz bin Sam bin Nuh, Amr bin Luhay melihat orang-orang menyembah berhala, Amr bertanya kepada orang-orang yang ia temuinya itu mengenai berhala yang mereka sembah. Mereka menjawab, " ini adalah berhala-berhala yang kami sembah", kami meminta hujan kepada mereka berhala, dan kami meminta pertolongan kepada mereka dan mereka pun memberi pertolongan," Amr berkata kepada penyembah berhala itu, "Sudikah kalian memberiku salah satu berhala yang kalian sembah untuk kubawa pulang ke Mekkah agar orang-orang di sana juga dapat menyembahnya ?" para penyembah berhala itu pun menyerahkan sebuah berhala yang mereka namai Hubal, Amr pun langsung membawanya ke Mekkah. Selanjutnya 'Amr memerintahkan agar masyarakat arab menyembah dan mengagungkan berhala tersebut. Berhala yang bernama Hubal merupakan salah satu sesembahan yang di agungkan suku Quraisy, Hubal berbentuk manusia dan terbuat dari permata 'Aqiq. karena tangannya patah, maka berhala ini dibuatkan "tangan" dari emas dan di letakkan di dalam ka'bah. Motif / langkah 'Amr bin Luhay itu dilakukan guna memperkuat posisinya sebagai pembaru di kalangan masyarakat setelah dia menyadari bahwa ajaran Nabi Ibrahim as telah mulai memudar. Tentu saja ada suara-suara yang menentang 'Amr, terlebih yang sangat menentang perbuatan 'Amr itu berasal dari suku Jurhum. suku Jurhum dalam menentang perbuatan 'Amr, itu di lakukan melalui syair-syair yang dilantunkan sebagai kecaman terhadap 'Amr. perlu di ketahui syair-syair masa lampau layaknya media masa kini. Ketertarikan susunannya mengundang pengulangannya sehingga ia semakin menyebar. Namun demikian, 'Amr dengan kemampuan politik dan keuangannya berhasil menundukkan dan membungkam suara-suara itu, walau tidak berhasil mencabut ajaran Nabi Ibrahim as sampai ke akar-akarnya, sehingga sebagaimana di ketahui masih ada tokoh-tokoh menjelang di utusnya Nabi Muhammad Saw, yang tetap mengecam penyembahan berhala dan mengajak untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa yang di ajarkan oleh Nabi Ibrahim as. Quraish Shihab dlm Sirah Nabi Muhammad Saw, hal 86. Dengan Secara ringkas bagaimana awal mula penyembahan berhala yang dilakukan masyarakat arab masa lalu yang mengakibatkan kemunduran dan kebodohan yang merajalela itu di timbulkan dari seorang yang bernama 'Amr bin Luhay. tentunya kehadiran Islam adalah untuk dan membrantas penyembahan berhala ini serta mengajak untuk mentauhidkan Allah Swt . Wallahu a'lam. Lihat Humaniora Selengkapnya
gambar orang menyembah berhala